ASPEK EKONOMI PROYEK
Studi Kelayakan Investasi dalam Agribisnis By Nur Istiqamah, SP
Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan
Analisis ekonomi suatu proyek tidak hanya
memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh
perusahaan, tetapi semua pihak dalam perekonomian.
Analisis finansial/keuangan adalah analisis
yang hanya membatasi manfaat dan pengorbanan dari sudut pandang perusahaan.
Analisis ekonomi penting dilakukan untuk
proyek-proyek yg berskala besar yang menimbulkan penambahan suplay dan demand
pada produk-produk tertentu karena dampak yang ditimbulkan pada ekonomi
nasional cukup berarti.
Analisis ekonomi dilakukan dg alasan karena
adanya :
Ketidak
sempurnaan pasar (termasuk didalamnya berbagai distorsi yang timbul karena
peraturan pemerintah). Cth adanya pengendalian harga (termasuk pengendalian
suku bunga kredit), proteksi, kedudukan monopoli, dsb.
Adanya pajak dan
subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen atau
perusahaan ke pemerintah.
Berlakunya konsep
consumer surplus dan producers surplus.
Analisis biaya
dan manfaat sosial melakukan analisis dengan memperhatikan tambahan
faktor-faktor berikut ini :
Masalah
externalitas.
Perhatian akan
pendistribusian penghasilan yang lebih merata.
Perhatian akan
peningkatan saving yang diharapkan akan meningkatkan investasi.
Pertimbangan akan
merit wants. Dimata masyarakat mungkin suatu proyek lebih diperlukan dari
proyek lain. Misalnya proyek makanan bayi mungkin akan dinilai mempunyai merit
yang lebih tinggi (artinya lebih diinginkan) daripada pabrik yang menghasilkan
minuman keras.
Penerapan konsep consumer surplus untuk
analisis ekonomi :
Misalkan fungsi permintaan akan suatu produk
adalah :
Q = 90 – 3P
Dan fungsi penawaran adalah,
Q = -7,5 + 1,8P
Dengan demikian bisa dihitung Q(ekuilibrium)
=30 unit dan P(ekuilibrium)= Rp.20,-
Harga Demand dan Suplay Suatu Produk
Misalkan ada
suatu proyek yang akan menambahkan supply sebesar 10 unit. Karena ada
penambahan supply ini maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan sehingga
harga akan turun. Pergeseran kurva penawaran tersebut ditunjukkan dari kurva
penawaran yang barucyaitu DS’.
Persamaan kurva
penawaran yang lama bisa dituliskan menjadi : P = 4+(16/30)Q
Kurva penawaran
yg baru msh mempunyai slope yang sama.
Dengan pergeseran
kurva penawaran yang baru tersebut maka akan terbentuk harga ekuilibrium baru
yaitu :
P(ekuilibrium)=
Rp. 18
Q’ (ekuilibrium)
= 36,15 unit (Q2).
Ini berarti
dengan adanya proyek yg akan menambah supply sebesar 10 unit akan mengakibatkan
sebagian produsen yang lama mengurangi produksinya karena penurunan harga.
Next..........
Bagi produsen baru (yg menjalankan proyek)
revenue yg diterimannya adalah :
10 x Rp. 18 = Rp.180.
Pihak yg diuntungkan adalah konsumen krn
konsumen dapat membeli dg harga Rp.18 dan bukan lagi Rp.20
Harga Bayangan untuk Resources
Input dan output
yang diperdagangkan(tradeable). Suatu produk dikatakan diperdagangkan apabila
kita bisa memperolehnye di pasar dunia.
Input dan output
yang diperdagangkan (non tradeable). Suatu produk dikatakan tidak
diperdagangkan apabila harga impornya lebih besar daripada biaya produksi
domestik dan harga ekspornya lebih kurang dari biaya produksi domestik.
Next.........
Tenaga kerja
Modal dengan memperhatikan oppurtunity cost
Valuta asing dengan memperhatikan kurs resmi
dan kurs pasar.
Ilustrasi Analisa Ekonomi
Suatu proyek
investasi direncanakan akan menghasilkan 1.000.000 unit produk per tahun.
Sebagai akibat penambahan supply tersebut harga produk diperkirakan akan turun
dari Rp. 600 menjadi Rp.500 per unit.
Biaya bahan baku
yang diperlukan dalam satu tahun sebesar Rp. 50 juta per tahun. Sebagaimana di
negara yang sedang berkembang ditaksir tenaga terlatih tersebut underpaid 50 %.
Tenaga kerja
tidak terlatih dibayar juga sebesar Rp. 50 juta setahun. Tenaga kerja tak
terlatih ditaksir hanya mempunyai oppurtunity cost sebesar 62,5 %.
Next...
Aktiva tetap
disusut 10% per tahun tanpa nilai sisa. Aktiva tetap yang disusut dibeli dengan
harga Rp. 500 juta(termasuk mesin-mesin). Mesin senilai Rp. 200 juta diimpor dg
bea masuk 10%. Tanah dibeli dg harga Rp. 80 juta. Diperkirakan tanah tersebut
bisa dijual dengan harga Rp. 140 juta.
Perusahaan
memperoleh kredit sebesar Rp. 250 juta dengan suku bunga yang umum berlaku
yaitu sebesar 20%.
Biaya-biaya lain
sebesar Rp.60 juta per tahun. Biaya-biaya ini sesuai dengan harga
pasarnya.
erusahaan
membayar pajak penghasilan dengan tarif sebesar
25%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar