Senin, 26 Maret 2012

SOAL LATIHAN MANDIRI MK. STUDI KELAYAKAN INVESTASI AGRIBISNIS

 SOAL LATIHAN MANDIRI

Dosen Pengampu : NUR ISTIQAMAH, SP

1. Rendy mendapat proyek pertanian sebesar Rp. 100.000.000. Setelah  selesai proyek Rendy  mendapat keuntungan sebesar Rp. 50.000.000. Keuntungan tersebut disimpannya di bank dengan bunga 18% per tahun. Hitunglah jumlah uang Rendy 5 tahun mendatang

2. Diaz harus mengumpulkan uang sebesar Rp. 10.000.000 untuk membeli sawah seluas   1 Ha. Lamanya ia mengumpulkan uang adalah 6 tahun. Berapa Diaz harus mengumpulkan uang setiap akhir tahunnya jika diketahui tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
3. Buatlah satu konsep penawaran proyek agribisnis yang dilengkapi dengan rincian :
-       Aspek teknis termasuk layout pabrik
-       Aspek manajemen
-       Aspek ekonomi

JOBSHEET STUDI KELAYAKAN INVESTASI AGRIBISNIS


PRAKTIKUM I
MENGHITUNG NILAI UANG

Kriteria Penilaian :
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskanmenjelaskan perubahan nilai uang.

A.   Landasan Teori
Investasi dalam suatu proyek  merupakan pengeluaran pada saat ini , yang diharapkan akan memperoleh  manfaat untuk masa yang akan datang
Mengapa time value of money penting ?
  1. Sejumlah  uang yang sama , apabila dikonsumsi  sekarang  akan memberikan kepuasan yang lebih besar  bila dibandingkan  dengan jika dikonsumsi  pada masa yang akan datang
  2. Sejumlah  uang  jika diusahakan atau disimpan di bank akan  mempunyai nilai  yang lebih tinggi pada waktu yang akan datang.
Macam – macam perhitungan nilai uang :
  1. Compounding  :   untuk mencari nilai yang akan datang  (Future = F) , dari nilai uang saat ini (Present= P) , jika diketahui besarnya bunga  (i) dan lamanya  periode investasi (n)
    Rumus compounding factor for 1:
             F = P(1+i)n
   F = (future amount)
   P = (present value)
  1. Compunding factor for 1 per annum
   Untuk  menghitung  nilai uang yang akan datang  (F) jika diketahui sejumlah uang tertentu yang akan dipinjamkan pada setiap tahun selama umur proyek
   Rumus :
              F =  A  (1 + i) n – 1
                                 i
  1. Sinking fund factor  :
   Untuk mencari A (annuity) jika telah diketahui nilai yang akan datang  (F), tingkat bunga (i) dan lamanya periode (n) .  SFF : untuk mencari jumlah uang yang harus  ditanam  pada setiap akhir tahun dengan memperhatikan  tingkat bunga, agar  investasi yang dicadangkan berjumlah F ( pada waktu yang akan datang) Rumusnya:                        i
                       A  = F   --------------
                                   (1 + i) n  -  1

  1. Present Worth/ Value of an annuity
Digunakan untuk mencari nilai saat ini (P) jika  telah diketahui A (Annuity), besarnya tingkat  bunga dan lamanya periode . 
Rumus :                   (1+i)n  - 1
                P  =    A  ---------------------
                                      i(1 +i)n

  1. Annuity Due
Suatu series  (annuity) yang dibayar pada permulaan tahun  (permulaan setiap periode) , dan bukan  pada akhir periode biasanya disebut annuity due .  Dalam hal ini series tersebut dipecah menjadi 2 bagian : pembayaran pertama dihitung tersendiri dan sisanya dihitung seperti biasa .
Rumusnya :
                                              1
                   P  = A + A    ----------------
                                           (1 + i)n

B.   Metode Praktikum
1.    Alat & Bahan
-          Alat Tulis
2.    Cara Kerja
-          Mahasiswa mengerjakan latihan- latihan soal yang berupa studi kasus dari nilai uang.

3.    Latihan
-          Sebuah perusahaan harus membayar royalty kepada pihak luar negeri sebesar $ 25.000,- setiap akhir tahun  selama 5 tahun  berturut-turut.  Lalu diadakan perjanjian  bahwa  jumlah  tersebut  tidak dibayarkan tiap akhir tahun melainkan  sekaligus  pada akhir tahun ke-5 dengan tingkat bunga  15% setahun  untuk tiap pembayaran yang ditahan.  Berapa jumlah yang harus dibayar pada tahun ke-5 ?
-          Rezza  akan mengumpulkan uang  sebesar Rp 6.000.000,- untuk membeli sebuah TV. Lamanya pengumpulan adalah  4 tahun .  Berapakah Rezza harus mengumpulkan uang setiap akhir tahunnya jika diketahui tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
-          Ratna pada 4 tahun mendatang  mempunyai uang sebesar  Rp 600.000,-  Berapa uang Ratna  untuk waktu sekarang, apabila diketahui  tingkat bunga sebesar 15% pertahun ?
-          Renny  harus membayar uang asuransi sebanyak Rp 600.000,- setiap akhir tahun secara berturut-turut selama lima tahun.  Renny setuju akan membayar  jumlah keseluruhan itu.  Tingkat bunga 15% pertahun.  Berapa Renny harus  membayar












PRAKTIKUM KE – 2
RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS


Kriteria Penilaian :
          Memahami anatomi rancangan usaha agribisnis yang meliputi : diskripsi perusahaan dan produk, rancangan pemasaran, manajemen dan  organisasi, struktur modal serta keuangan dan rencana pendanaan.
A.   Landasan Teori
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor–faktor produksi. Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.  Pembagian jenis perusahaan dari segi bidang usaha adalah :
a.      Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio, stasiun TV, biro perjalanan, dsb.
b.      Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb.
c.        Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan, produksi, atau pembuatan barang dengan menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis kegiatan produksi antara lain :
      Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik)
      Pertambangan
      Kerajinan (misal: sepatu, konveksi)
      Preservasi (pengawetan makanan)
      Perakitan (Assembling)

Dari status kepemilikan kalau ditinjau dari segi tanggungjawab pemilik terhadap perusahaan dalam hal perusahaan mengalami pembubaran akibat kerugian atau likuidasi. Dari segi akuntansi bentuk akan mempengaruhi cara penyajian data keuangan terutama dalam hal modalnya. Beberapa bentuk perusahaan yang umum dijumpai adalah :
1. Perusahaan Perseorangan atau Individu
          Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
2. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership
          Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias CV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
a. Firma
          Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
b. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap
          CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
3. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
          Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan. (www.organisasi.org)
Perusahaan Agribisnis
Agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja yang terkait dengan produksi, pemrosesan dan pemasaran bahan pangan dan serat. Agribisnis dapat dikelola satu orang atau beberapa orang yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahan yang mempekerjakan sekelompok orang. Semua agribisnis dapat dimiliki seseorang atau sekelompok orang dan kepemilikannya berbentuk badan hukum. Ada empat bentuk dasar perusahaan yaitu : perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan dan koperasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk perusahaan adalah :
-       Berapa jumlah biaya pengorganisasian dan seberapa mudah bentuk agribisnis ini diorganisasi ?
-       Berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan agribisnis tersebut ?
-       Berapa modal pemilik yang tersedia ?
-       Seberapa jauh kemudahan untuk memperoleh tambahan modal dalam agribisnis tersebut ?
-       Kewajiban dan opsi apa yang tersedia dalam perpajakan ?
-       Bagaimana pemilik dilibatkan secara perorangan dalam manajemen dan pengendaliab agribisnis ?
-       Apa saja faktor stabilitas, kesinambungan dan pengalihan pemilikan yang penting untuk agribisnis ?
-       Sampai sejauh mana kerahasiaan masalah agribisnis yang ingin dipertahankan ?
-       Berapa besar resiko dan kewajiban yang harus dipikul pemilik ?
-       Apakah jenis/tipe bisnisnya, dimana akan dilangsungkan dan apa saja yang menjadi sasaran dan falsafah pemilik agribisnis tersebut ? ( Downwy dan Erickson, 1987)
B.  Tujuan Praktikum
      Mampu mengaplikasikan outline rancangan usaha pada draft rancangan usaha agribisnis yang diajukan secara berkelompok
      Mampu mengevaluasi contoh rancangan usaha agribisnis

C.  Metode Praktikum
1.  Alat dan bahan :
-  Alat tulis
-  Komputer
2. Cara Kerja
a)    Siapkan alat tulis dan komputer
b)   Mulailah menuliskan rancangan usaha agribisnis yang berbeda untuk tiap-tiap mahasiswa dengan menggunakan program Microsoft Excel.

Latihan :
A.   Konsep Bisnis : “ Apa yang anda jual ?
Apakah itu :
Ø  Produk atau jasa ?
Ø  Bisnis ?
Ø  The industry and environment (5C : Condition, Characters, Change, Culture and Competition Trend) ?
Ø  Tujuan bisnis anda?
B.    Marketing : Bagaimana anda menyampaikan bisnis anda?
Ø  Area pasar : segmentation, targeting, positioning
Ø  Pangsa pasa (target)
Ø  Strategi diferensiasi
Ø  Lokasi
Ø  Customer (the market) : profile, character, behavior, type, where, who, why does he buy it, when does he buy it, how does he reach them
Ø  Metode penjualan
Ø  Strategi harga (premium cost, cost to price, competitor pricing, market pricing)
Ø  Bagaimana pelayanan anda ?
Ø  Guarantees (time, delivery, quality, durability)
Ø  Brand image
Ø  Komunikasi pemasaran (promotion mix) : advertising, personal selling, selling promo, sponsorship, publicity, point of purchase)
Ø  Management process and activity (distribution channel, spreading, merchandizing, availability, penetration)
C.   Operasional : Bagaimana anda menjalankan bisnis?
Ø  Manajemen lokasi (layout, define, capacity, parking)
Ø  Facilities and integration
Ø  Equipment and methods
Ø  Materials : supplies, services, procedure, system, criteria
Ø  Personnel : sources, recruitment, training system, criteria, job description, organization structure, job analysis
Ø  Policy and program
Ø  SOP
D.   Keuangan : How much do you need to make a profit?
Ø  Sales forecast
Ø  Strcture and compisiton
Ø  Alocation and flow
Ø  Cost of production or services
Ø  Capital equipment
Ø  Cash flow
Ø  Income statement and balance sheet
Ø  BEP
Ø  Ratio and analysis



PRAKTIKUM KE-3
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK (PTLP)


Kriteria Penilaian :
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan perencanaan tata letak pabrik.

A.   Landasan Teori
Dalam PTLP ini pada dasarnya akan meupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.    Pemilihan Lokasi
2.    Opeation Process Chart (OPC)
3.    Routing Sheet
4.    Multi Product Process Chart (MPPC)
5.    Menentukan Gudang
6.    Ongkos Material Handling (OMH)
7.    From To Chart (FTC)
8.    Outflow, Inflow
9.    Tabel Skala Prioritas (TSP)
10. Activity Relationship Diagram (ARD)
11. Activity Relationship Chart (ARC)
12. Area Alocation Diagram (AAD)
13. Template

n  PEMILIHAN LOKASI

Pemilihan lokasi pada dasarnya adalah menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu perisahaan atau perkantoran atau lokasi untuk tujuan tertentu, dengan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut. Dalam pemilihan lokasi kita akan membandingkan suatu lokasi dengan lokasi lainnya, berdasarkan nilai break even point lokasi tersebut.
n  OPERATION PROCESS CHART (OPC)

OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yag meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan. Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam urutan untuk merencanakan tata letak pabrik.

Pada OPC ini berisi informasi mengenai :

1.    Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/aktivitas
2.    Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
3.    Peralatan/mesin yang digunakan
4.    Persentase scrap dari aktivitas

n  ROUTING SHEET
Langkah selanjutnya dalam merencanakan tata letak pabrik adalah pembuatan routing sheet.
Routing sheet ini digunakan untuk :
1.    Menghitung jumlah mesin yang diperlukan
2.    Menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan.

Contoh Tabel Routing Sheet :

No. Op.
Deskripsi
Msn (alat)
Produk Msn / jam
% Scrap
Bahan Diminta
Bahan Dipersiapkan
Effisiensi Msn
Kebutuhan mesin
Teori
Aktual
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10











Untuk pengisian Routing Sheet :

Kolom 1 – 5 : Diisi dari OPC
Komlom 6     : Produk akhir per jam
Kolom 7                 :
Kolom 8                 :
Kolom 9                 :

n  MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)

Setelah kita memahami OPC dan Routing Sheet maka langkah selanjutnya adalah pengisian tabel MPPC dimana dalam pengisiannya terlebih dahulu mengetahui OPC dan Routing Sheet .










Contoh Tabel MPPC :

Deskripsi

Peralatan
Nomor Komponen
Jumlah mesin
100
200
300
400
Teoritis
Aktual
Receiving
Meja Pabrikasi
………………………………………………………………………








n  GUDANG
Dalam hal ini gudang terbagi atas 2 bagian, yaitu gudang untuk receiving dan shipping, dimana pada masing-masing gudang tersebut dihitung tempat yang paling memungkinkan dengan perhitungan pada bahan atau material yang akan ditempatkan, ditambag dengan allowance yang diperlukan. Dilihat dari cara penyimpanannya terdiri atas dua bagian, yaitu rak dan tumpukan.

n  Tumpukan


Contoh :

Ukuran material 40 cm x 100 cm x 20 cm (P x L x T)
Material yang dibutuhkan 100 buah
Maksimum tumpukan 5 buah
Allowance 200%

Penyelesaian :

40 x 100 x 20 = 80.000 cm2
80.000 / 20  = 4.000 cm2
4.00          x 100  = 400.000 cm2
400.000 / 5 (maks. Tumpukan)  = 80.000 cm2
80.000 cm2 + (80.000 x 200%)  = 240.000 cm2
Luas gudang = 1.200.000 cm2


n  Rak

Jika untuk  ukuran material diatas dibatasi dengan ukuran rak; Ukuran rak 80 x 200 x 100 cm
Maka :
80 x 200 x 100 = 1.600.000 cm2
1.600.000 / 80.000 = 20 unit material
maka untuk 100 unit = 100 / 20 = 5 buah rak
Luas gudang = 5 (80 x 200)  = 80.000 cm2
                      = 80.000 + (80,000 x 200%) = 240.000 cm2


n  ONGKOS MATERIAL HANDLING (OMH)

Aktivitas pemindahan bahan (material handling) merupakan salah satu yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Aktivitas pemindahan bahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam operasi. Kemudian harus diperhatikan tipe layout yang akan digunakan :

Ada beberapa tipe layout :

1.      Layout by Process; Tipe layout yang diasa digunakan dengan mengelompokkan tiap jenis mesin dalam satu kelompok untuk melaksanakan jenis pekerjaan yang sejenis.
C
A
A
A
B
B
C
A
B
B
C
C
 









2.      Layout by Product; Lauout yang merupakan suatu garis operasi yang artinya mesin disusun berdasarkan urutan proses operasi yang diperlukan.

A
C
A
C
B
E
E
B
 






3.      Group Layout; Merupakan penggabungan layout proses dengan layout produk dengan cara penyelesaian suatu operasi pada suatu departemen kemudian dilanjutkan dengan proses berikutnya.
4.      Fixed Layout; Digunakan untuk produksi barang-barang besar, misalnya kapal laut, sehingga memungkinkan mesin atau peralatan yang mendatangi objek produk.

Kembali pada OMH maka proses material handling ini merupakan perhitungan ongkos yang diperlukan untuk suatu pergerakan material dari suatu departemen ke departemen lain.







n  FROM TO CHART (FTC)

From to chart merupakan penggambaran tentang berapa total ongkos material handling, OMH, dari suatu bagian aktivitas menuju aktivitas yang lainnya dalam suatu pabrik. FTC diisi berdasarkan data dari OMH.

KE
DARI
A
B
C
D
JUMLAH
A
Xxxxxxxx
10
20
30
60
B
-
Xxxxxxxx
-
40
40
C
-
20
Xxxxxxxx
10
10
D
20
-
-
Xxxxxxxx
20
JUMLAH
20
30
20
80
150

n  OUTFLOW
Ialah untuk melihat koefisien ongkos yang keluar dari suatu mesin

KE
DARI
A
B
C
D

A

XXXXXX
0.25
0.6
1.5
B
-
XXXXXXX
-
2
C
-
0.5
XXXXXXX
0.5
D
0.3
-
-
XXXXXXX

Ongkos A – B =  = 0,25
               A – D =  = 1,5

n  INFLOW
Ialah untuk melihat koefisien ongkos yang masuk dari ke mesin


KE
DARI
A
B
C
D

A

XXXXXX
0.33
1.0
0.37
B
-
XXXXXXX
-
0.5
C
-
0.66
XXXXXXX
0.12
D
1.0
-
-
XXXXXXX

Ongkos A – B =  = 0,333
               A – D =  = 1,0




n  TABEL SKALA PRIORITAS (TSP)

TSP adalah menentukan urutan prioritas berdasarkan data yang diperoleh dari OutFlow atau InFlow (pilih salah satu).
Untuk persoalan diatas :

Berdasarkan out flow


Prioritas
I
II
III
IV
V
A
B
C
D
D
D
B
A
C

D
B




n  ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD)

ARD adalah menerapkan hasil dari TSP ke dalam suatu diagram untuk menyusun tingkat kedekatan berdasarkan prioritas yang telah dibuat.

D
A
Dari persoalan diatas :               
C
B
 




n  ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)

Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannya suatu industri. Setiap kegiatan atau aktivitas tersebut saling berhubungan (berinteraksi) antara satu dengan lainnya, dan yang paling penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan tempat untuk melaksanakannya. Aktifitas atau kegiatan tersebut diatas dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventory, dll.

Sebagaimana diketahui diatas bahwa setiap kegiatan atau aktifitas tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus dilakukan penganalisaan yang optimal.

Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart.


Teknik ARC
Teknik penganalisaan menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai berikut :

1.        Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :




No.
TINGKAT KEPENTINGAN

KODE

WARNA
1
MUTLAK  PENTING
A
MERAH
2
PENTING  TERTENTU
E
KUNING
3
PENTING
I
HIJAU
4
BIASA
O
BIRU
5
TIDAK   PENTING
U
PUTIH
6
TIDAK  DIINGINKAN
X
COKLAT

2.        Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut :

a.    Menggunakan catatan yang sama
b.    Menggunakan personil yang sama
c.    Menggunakan ruang yang sama
d.    Tingkat hubungan personil
e.    Tingkat hubungan kertas kerja
f.     Urutan aliran kertas
g.    Melakukan aliran kerja yang sama
h.    Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
i.     Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
j.     Lain-lain yang mungkin perlu

Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar aktivitas tersebut dibuat kedalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sebagai berikut :

WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
NO.
ACTIVITY

DEGREE OF CLOSENESS

A
E
I
O
U
X
1
Rec.& Shipp.
2
-
5
3, 4, 8
6, 7
-
2
Stock Room
1, 5
-
-
3, 4, 8
6, 7
-
3
Tool Rom
4, 5
-
-
1, 2
6, 7, 8
-
4
Maintenance
3, 5
-
-
1, 2, 8
6, 7
-
5
Production
2, 3, 4
6, 7, 8
1
-
-
4
6
Locker Room
-
5
7
8
1, 2, 3
-
7
Food Service
-
5
6
1,2,3
3, 8
6
8
Office
-
5
-
-




n  AREA ALOCATION DIAGRAM (AAD)

Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut :

Ø  Aliran produksi, material, peralatan
Ø  ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
Ø  Tempat yang dibutuhkan
Ø  ARD

AAD ini merupakan lanjutan penganalisaan tata letak setelah ARC, maka sesuai dengan persoalan ARC diatas maka dapat dibuat AAD-nya.

AAD merupakan Template secara global informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak pabrik.

Gambar contoh AAD :
RECEIVING
&
SHIPPING

LOCKER ROOM
STOCK ROOM
OFFICE


PRODUCTION

FOOD SERVICE
MAINTENANCE
TOOL ROOM
 













n  TEMPLATE

Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari AAD yang telah dibuat.

Informasi yang dapat dilihat pada Template :
a.    Tata letak kantor dan peralatannya
b.    Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
c.    Tata letak bagian produksi, misalnya receiving, pabrikasi, assembling, shipping.
d.    Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai dengan shipping



B.   Metode Praktikum
Alat & Bahan
-          Alat Tulis
-          Komputer
Cara Kerja
-          Mahasiswa merancang pabrik sederhana dengan memperhatikan komponen – komponen yang ada pada sebuah pabrik.

Latihan
-          Sebuah perusahaan akan mendirikan pabrik baru dengan calon lokasi didirikan di Selakau, Sebawi, dan Paloh dengan data sebagai berikut :


Selakau
Sebawi
Paloh
Pajak / th
1.000.000
500.000
1.200.000
Listrik / th
2.000.000
1.500.000
2.100.000
Ongkos buruh / unit
1.000
1.200
850
Ongkos operasi / unit
3.000
3.500
2.000

Kapasitas produksi = 1000 unit / th