Otar – otar adalah seni olahraga yang sudah ada sejak zaman kerajaan Sambas yang berada di Dusun Kota Lama, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Dengan rajanya yang terkenal dalam catatan sejarah yaitu Ratu Sepudak. Otar – otar pada masa kerajaan merupakan olahraga beladiri yang dimainkan oleh para prajurit dan para pengawal kerajaan dan sampai saat ini masih dilestarikan masyarakat kota lama. Secara hierarki otar otar diciptakan oleh “Bujang Neker” yaitu pada tahun 1762. Otar - otar merupakan hasil gabungan silat, kuntau dan tari yang pada waktu itu sudah ada di masyarakat. Menurut cerita, nama silat ini merupakan hasil semedi dihutan selama beberapa hari. Oleh sebab itu Bujang Neker pun teringat dengan tameng yang dipakai oleh pengawal Ratu Sepudak yang dilengkapi dengan tombak, karena tameng pada waktu itu dapat diputar-putar. Saat itulah silat hasil karyanya diberi nama silat otar – otar . Tameng yang dapat berputar – putar ditangan oleh Bujang Neker dijadikan benda yang dapat melekat di tangan dengan 2 buah besi yang berbentuk setengah lingkaran. Dalam melaksanakan permainan silat otar – otar selain dilengkapi dengan tameng pemain juga dilengkapi dengan rotan sebagai alat pemukul dan untuk menyemarakkan tarian permainan diiringi dengan tabuhan gendang, gong, disertai dengan pembacaan mantra-mantra.
Gerakan dalam silat otar-otar :
1.Gerakan Balabat : Untuk menangkis serangan anak panah lawan.
2.Jurus Tanam Tebu
3.Jurus Paras Gantang
4.Jurus Sarung Gunting
5.Pukulan Cakak :
- Cakak Kucing
- Cakak Harimau
- Cakak Sekumbang Kain.
Pada Tahun 2002 silat otar-otar ini mewakili olahraga festival di Jakarta, Biasanya silat ini juga tampil pada acara sebuah perkawinan, ataupun untuk menyambut kedatangan tamu - tamu penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar